Ada yang berpendapat rugi lho kalau kita punya asuransi kesehatan, terutama rugi kalau tidak terpakai. Apakah benar seperti itu? Tentu kita harus lihat lebih mendalam tentang apa itu sesungguhnya fungsi dan tujuan dari asuransi.
Pengertian menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa “asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu”.
Secara sederhana pengertian asuransi adalah untuk pengalihan resiko agar kita terhindar dari masalah finansial. Contoh sederhana dari cerita ilustrasi foto di atas, jika kita hidup tanpa proteksi (asuransi) maka seluruh kejadian / resiko adalah tanggungan pribadi seperti biaya rumah sakit tersebut. Proteksi manfaat kesehatan akan mengcover seluruh biaya rawat inap rumah sakit yang timbul baik untuk perawatan sampai tindakan operasinya. Tentu kita tidak mau dibuat pusing karena melihat tagihan rumah sakit yang besar, sebagai gambaran di kota besar untuk sakit tifus / DBD saja per hari bisa 3 juta – 5 juta untuk biaya perawatan. Belum termasuk biaya kamar rumah sakit lho, bayangkan jika dirawat 4-5 hari sudah habis 15 juta – 20 jutaan!
Secara garis besar ada 3 resiko kehidupan yang sering sekali terjadi di sekitar kita baik disadari ataupun tidak.
DIE TOO SOON / MATI MUDA
Usia sampai kapan itu tidak ada yang tahu. Resiko satu ini tidak bisa diprediksi kapan datangnya dan melalui apa menghampiri kita. Seseorang bisa menjaga kesehatan, selalu berhati-hati saat berkendara, olahraga secara teratur dan makan-makanan yang sehat tetap tidak lepas dari resiko ini. Bukan berarti hidup menjadi asal-asalan ya, tetapi apakah kita peduli dengan keluarga yang kita tinggalkan. Siapa mereka? orang tua, pasangan hidup dan anak-anak.
CRITICAL ILLNESS / SAKIT KRITIS
Tidak ada yang berkeinginan terkena sakit kritis. Kalau pun kejadian apakah kita punya tabungan yang cukup untuk membiayai proses pengobatan? Jika mau lihat lebih dalam, kita bisa mengunjungi website amal yang sangat membantu dalam hal menggalang dana seperti kitabisa.com. Kita semua tentunya tidak mau terkena sakit yang berat seperti kanker, stroke, sakit jantung, gagal ginjal dan lainnya. Apakah ada program untuk proteksi ini?
LONG LIFE / PANJANG UMUR
Ada yang tahu panjang umur dapat menjadi sebuah resiko? menurut survey mayoritas masyarakat Indonesia yang berusia lanjut masih harus bekerja atau hidupnya bergantung kepada orang lain. Kenapa bisa seperti itu, kalian sudah tahu jawabannya. Sederhana, hanya karena tidak ada tabungan atau dana hari tua yang cukup untuk bertahan hidup. Apakah bisa kita persiapkan dana hari tua mulai sekarang?
Resiko itu sesuatu yang tidak PASTI,
maka dari itu perlu dibuat menjadi PASTI.
Anda pasti ingin seperti Do-San yang memiliki proteksi dan PASTI ketika terjadi resiko seperti masuk rumah sakit seluruh biaya sudah ditanggung pihak asuransi. Hanya membayar premi rutin setiap bulan dengan manfaat proteksi kesehatan maka jika terjadi resiko yang memerlukan rawat inap, Anda sudah terbebas dari biaya mahal rumah sakit. Di sinilah proses pengalihan resiko terjadi, dengan kita membayar premi maka jika resiko datang yang membayar adalah pihak asuransi.
Lalu jika kita tidak pernah klaim apakah rugi? Tentu tidak jika kita sudah paham apa itu fungsi dan tujuan membeli asuransi. Terlebih jika Anda selama ini diberikan kesehatan, bisa berkumpul bersama keluarga, bisa bekerja secara normal dan bisa liburan menikmati indahnya dunia, apakah hal tersebut sebuah kerugian bagi Anda?
Keinginan untuk memiliki proteksi adalah hak dan merupakan kebebasan. Ada yang lebih suka memakai uang pribadi untuk mengcover resiko sah-sah saja. Bila Anda mempunyai keinginan untuk memiliki proteksi tetapi masih bingung program apa yang cocok, segera hubungi pruforlife.
Jadi kalian timnya siapa? tanpa proteksi atau punya proteksi?
